But Muchtar, Sang Pelukis dan Pematung Yang Menjadi Rektor ISI Pertama



Prof. But Muchtar. (Bandung 20 Des 1930–Bandung, 30 Jun 1993). Pelukis, pematung, gurubesar, Rektor ISI yang pertama.

Segera setelah lulus dari Bagian Seni Rupa ITB (1958), But Muhtar langsung diangkat sebagai staf pengajar di almamaternya.

Sebagai pelukis muda pada waktu itu But Muhtar sudah mulai dikenal, karena telah memamerkan karyanya dalam berbagai kesempatan seperti pameran yang diselenggarakan sehubungan dengan Konferensi Asia Afrika (1955), pameran Art in Indonesia Today di Singapura (1955), pameran sehubungan dengan Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika (1958). Dia juga menjadi Ketua ”Sanggar Seniman” (1958–1960) yang menempati bekas studio pelukis Kartono Yudhokusumo.

Pada tahun 1960–1962 But Muhtar mendapat kesempatan melanjutkan studi di Amerika Serikat, yaitu sebagai mahasiswa khusus di Rhode Island School of Design, Providence (1960), The Art Student’s League of New York (1961), Kursus Seni patung di Sculpture Center, New York (1962) dan sebagai peneliti pada Sculpture Foundry Research bagian metal di Massachusetts Institute of Technology, Boston (1962).

Dalam kesempatan itu, But Muhtar sempat mengadakan pameran di Cornell University (bersama Srihadi S., 1961), di Rhode Island Art Festival (1961), dan bersama S. Kerton dan Srihadi di New York (1981) dan pameran tunggal di University of New York (1962).

Setelah dia kembali ke Bandung, Bagian Seni Rupa ITB diperluas dengan Jurusan Seni Patung. Dan But Muhtar diangkat sebagai Ketua Jurusan yang pertama (1964–1966).

Ketika Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyetujui penyatuan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI), Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) dan Akademi Seni Musik Indonesia (ASMI) di Yogyakarta dijadikan satu wadah menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) yang persiapannya sudah dirintis oleh Édi Kartasubarna, But Muhtar ditunjuk menjadi Rektornya yang pertama yang dijalaninya selama dua masajabatan (1984–1992). Selama tugasnya itu ia merintis penerbitan jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni, pembentukan Orkes Simfoni ISI dan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga di luar negeri (Amerika Serikat, Belanda dan Jepang).

Dia juga diangkat sebagai Ketua Konsorsium Seni pada Ditjen Pendidikan Tinggi. Di samping itu dia juga menjadi Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional (1984–1993), anggota MPR (1987–1992), dll. Dalam berbagai kesempatan dia pernah mengemukakan bahwa sebagai seniman menduduki jabatan administrasi itu menimbulkan pertentangan, tetapi hal itu juga memperkaya pengalaman dan batin.


But Muhtar sering mengadakan pameran lukisan dan patung baik di tingkat nasional maupun internasional, a.l. Unseen Contemporary Art di Bangkok; Modern Indonesian Art di X-po 70, Osaka (1970), Pameran tunggal di Jakarta (1972), Pameran Seni Lukis Indonesia di TIM (1974), The Asean Sculpture di Singapore (1982), dll. Patung karya But Muhtar a.l. dipajang di depan Gedung MPR-RI di Senayan, Jakarta, di Fort Canning Park, Singapura, dll.

Sumber: 
Rosidi, Ajip (ed.). 2000. Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya termasuk Budaya Cirebon dan Betawi. Jakarta: Pustaka Jaya.


0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post