Kampung Kuta, Ciamis |
Kabupaten
Ciamis adalah sebuah wilayah priangan yang
terletak di bagian timur. Ciamis berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka di sebelah utara.
Sementara di bagian timurnya berbatasan dengan Kabupaten Cilacap (Propinsi
Jawa Tengah), dan berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya di sebelah barat, serta berbatasan dengan Samudera
Hindia atau Laut Kidul di sebelah selatan.
Luas
wilayah Ciamis kira-kira 255.910 ha, yang terdiri dari dataran tinggi, pegunungan
(Gunung Syawal, Gunung Cakrabuana), dan sedikit dataran rendah di daerah
pesisir timur. Berpenduduk 1.460.020 jiwa pada tahun 1992. Administrasi
pemerintahan terbagi atas satu kota administratif (Banjar), 7 kewadanan, 32
kecamatan, 358 desa, dan 7 kelurahan.
Ciamis memiliki
sejarah yang panjang dimulai dari Kerajaan Galuh yang keberadaannya diketahui
sejak abad ke-7. Dalam cerita legenda, lahirnya Ciamis bahkan dimulai dari
keberadaan Bojong Galuh yang muncul sesudah banjir besar dunia pada zaman Nabi
Nuh.
Bukti
bahwa Ciamis memiliki sejarah yang panjang, ditandai oleh situs-situs
peninggalan sejarah yang cukup banyak dan memiliki ciri masa kuna, seperti
situs-situs: Bojong Galuh, Kawali, Panjalu,
Gunung Padang, dan lain-lain.
Pada
awal abad ke-17, status Ciamis berubah dari kerajaan menjadi kabupaten seiring
dengan masuknya kekuasaan Mataram. Namanya adalah Kabupaten Galuh. Pada tahun
1916, nama kabupaten Galuh diubah menjadi Ciamis atas prakarsa Bupati R.T.A.
Sastrawinata (1914-1935).
Luas wilayah
dan ibukota Kabupaten Galuh mengalami beberapa kali perubahan termasuk jumlah
distriknya. Pernah ada beberapa kabupaten di wilayah Galuh itu, walaupun tak
sezaman, yaitu Kawasén, Utama, Kertabumi, Gara Tengah, Imbanagara, dan
Ciamis.
Pada
tahun 1922, Kabupaten Ciamis hanya memiliki 4 distrik, yaitu distrik-distrik:
Ciamis, Kawali, Rancah, dan Panjalu. Sedangkan distrik-distrik Banjar,
Pangandaran, dan Cijulang yang sekarang menjadi bagian daerah Kabupaten Ciamis.
Waktu itu masuk daerah Kabupaten Tasikmalaya.
Dulu
Ciamis merupakan penghasil kelapa dan minyak kelapa yang besar. Pangandaran
dengan pesisirnya menjadi obyek wisata populer. Bagian tenggara daerah Ciamis ini
yang berbatasan dengan daerah Cilacap dan sampai ke daerah pesisir merupakan
daerah rawa cukup luas sejak dulu yang dinamai Rawalakbok.
Sebagian
daerah rawa ini sejak pertengahan abad ke-19 dijadikan tanah pesawahan.
Menurut kepercayaan penduduk setempat, daerah rawa ini dihuni oleh mahluk
halus yang disebut Onom. Maka terkenalah daerah Rawa Onom. Berbagai versi
cerita Rawa Onom menyebar di masyarakat.
Pada beberapa
dekade terakhir daerah rawa ini menjadi langganan bencana banjir pada musim
hujan. Hal itu dikibatkan erosi yang telah berlangsung lama yang berdampak
mendangkalnya air laut di muara Sungai Citanduy.***(didukung sumber dari
Ensiklopedi Sunda, Pustaka Jaya, 2000)
Komentar