Baru menginjak
hari kedua di tahun 2014, tiba-tiba saya mendengar berita yang cukup
mengejutkan, yakni meninggalnya sastrawan Sunda Karna Yudibrata. Innalillahi Wa
Inna Ilaihi Roziun. Beliau meninggal di Rumahsakit Santosa, Kamis (2/01/2013),
sekitar pukul 06.30 WIB.
Karna
Yudibrata, lahir di Rancah, Ciamis, 17
September 1936, putra dari Mad Hasan/ Siti Arsah. Pada masa kecilnya, Karna
menempuh pendidikan di SR (Sekolah Rakyat) Tambaksari, Rancah (1951). Lalu
melanjutkan ke SGB Subang (1954), SGA
Bandung (1957), Sarmud FKIP Unpad (1961), dan meraih gelar sarjana di IKIP
Bandung (1969).
Tidak cukup
sampai disana, Karna pun terus melanjutkan sekolah yang lebih tinggi sehingga
mengikuti program Doktor di IKIP Malang meski disertasinya tidak diselesaikan.
Karna Yudibrata
berkarier sebagai dosen di FKIP Unpad (1961), Ketua ASTI Bandung (1970-79),
Ketua Jurusan FKSS IKIP Bandung (1971-74), Karo Orkespra (1975-80), Sekretaris
LPM IKIP Bandung (1984-86), dan pernah menjadi PR III IKIP Bandung (1986-95).
Di dalam
organisasi pun Karna Yudibrata terbilang
aktif. Beilau pernah menjadi Ketua II PPSS (1966), Sekretaris Dewan
Kebudayaan Jabar (1974-80), Ketua Umum Bapomi Jabar (1987-92), Ketua OC Asean
Sport Council (1990), Ketua Umum LBSS (1994-98), Ketua Pelaksana GK Kabumi
(1985-95), dan lain sebagainya.
Nama Karna
Yudibrata dikenal sebagai seorang penulis yang cukup produktif. Karya-karyanya
dimuat di berbagai media massa dan dibukukan. Diantaranya Nganti-nganti Dawuh
(1967), 11 Rumpaka Lagu dina Buku Haleuang Tandang (1975), Istilah Seni Tari
dan Karawitan Sunda (1979), Kanyaah Kolot (kc, 1985), Ensiklopedi Sastra Sunda
(agg., 1986), Bagbagan Makena Basa Sunda (1989), Perbandingan Struktur Bahasa
Sunda-Bahasa Indonesia (1991), Undak-usuk Basa Sunda (1991), Psikologi
Linguistik (1998), dan lain-lain.
Karna Yudibrata
pernah meraih penghargaan President Asean University Sports Council (1990),
Satyalencana Karya Satya (1992), President CIOFF France (1994), Duta Besar RI
di pelbagai negara, dan lain sebagainya.***(Dhipa Galuh Purba)
Komentar