Sajak-sajak Lia Djamaliyah: "Singgasana Kardus" dan "Di mana Kedamaian"

Singgasana Kardus
LIA DJAMALIYAH

Hamparan bunga-bunga kamboja
Telah bertaburan dalam nafasku
Sesak kuhirup udara kemerdekaan
Di tangan para abdi negara yang
Menjajakan keadilan dan kedamaian

Raja-raja kecil menggarap lahan
Dengan tangan hukum
Merobek, mencabik, menggempur
Singgasanaku sampai lebur

Tangan hukum tempatku berpijak
Telah terbongkar habis oleh raja-raja kecil
Para ponggawa kerajaan tak lagi ramah
Saat melihat sahaya menggelepar di tepi sungai

Kepompongku tercerai-berai
Berbaur menjadi satu dengan tumpukkan
Santapan lalat dan anjing jalanan

Aku berteriak saat damai
Tak lagi ada di negeri ini
Dimana kedamaian …
Apakah kebahagiaan hanya milik para raja?
Pekik batinku menggema
Merobek cakrawala membelah
Angkasa biru menjadi hitam
Saat batin menatap tajam

Darah tak lagi merah …
Tulang pun tak lagi putih
Garuda tak lagi terbang
Membawa kebenaran

Dimana lagi kami berpijak
Kalau pertiwi terjajah oleh negeri sendiri
Harapan tak lagi jadi kenyataan
Hanya Tuhan yang mampu meredam gelombang
Ketika ikan berada di dalamnya
Hanya Tuhan yang mampu memutar badai
Ketika singgasana kadus hangus terbakar
Tuhan, tolong kami …
Kembalikan hak-hak kami
Kembalikan kedamaian kami
Hapus noda hitam dalam darah
Dan tulang di negeri ini
***




Di mana Kedamaian
LIA DJAMALIYAH

Aku bukan terjebak di sini
Sungguh sengaja pasrah jiwaku
Burung di alam lepas, meneriakkan
Kemerdekaan, demokrasi dan hak asasi
Namun untukku …
Di sinilah segala yang hakiki
Di balik tembok terlindungi
Tanpa radisi, tanpa saling merasa iri
Tanpa saling "saling" mematai
Untuk berebut hidup hari ini
Dalam merah, jiwaku resah
Dalam kecewa, belajar berlapang dada
Dalam tawa ada syukur yang tumpah
Menikmati hari ini, seperti kemarin
Rindu membakar semangat, mesti kadang luruh
Inilah kemerdekaan, demokrasi dan hak asasi
Sebab telah kutemukan diri
***



0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post