Selamat Hari Raya Idul Fitri - 1 Syawal 1441 Hijriyah




Sebagai umat Islam, saya harus berbahagia di tanggal 1 Syawal 1441 Hijriyah ini. Dan memang di satu ssi, saya bahagia.

Dalam kondisi pandemi yang begitu ganas, kami sekeluarga alhamdulillah diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1441 H.

Puncak-puncak kebahagiaan tentu di malam takbiran ini. Setelah mendapat kebahagian setiap hari selama 30 hari, kebahagiaan menjelang magrib, menyambut buka puasa.

Di sisi lain, saya hanya manusia biasa yang tak mampu memendam kesedihan dan keprihatinan atas pandemi corona yang menyerang dunia.

Ini adalah lebaran yang sangat menyedihkan, dimana banyak orang yang tidak dapat berkumpul bersama keluarganya. PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) benar-benar menjadi batas yang tidak boleh dilanggar.

Saya paham, ini demi kebaikan semua. Saya yang biasa berlebaran di kampung, Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Kali ini harus berlebaran di Jakarta dan tetap bertahan sampai PSBB dicabut. Saya sangat menghormati keijakan pemerintah terkait PSBB ini.

Saya juga harus belajar pada kejadian di masa lalu, Misalnya ketika penyakit sampar menyerang bumi pertiwi, tahun 1920-1940. Tidak mudah menuntaskan masalah serangan virus. Kali ini pun, bukan saya pesimis, tetapi realistis, pandemi corana rasanya tidak akan hilang dalam waktu beberapa bulan, atau bahkan beberapa tahun. Meski jauh di lubuk hati saya, tentunya saya berharap perkiraan saya salah.

Kepada semua saudara-saudara saya yang wafat karena serangan corona, saya sangat berbelasungkawa. Semoga semuanya mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT.

Kepada para dokter yang telah berjuang di garda terdepan, saya senantiasa mendoakan semoga tetap sehat walapiat dan selalu mendapat lindungan Allah SWT.

Sungguh saya haturkan terimakasih dan rasa belasungkawa untuk keluarga para dokter yang gugur ketika menangani wabah covid-19:


  1. Ninuk Dwi S.Kep - Perawat icu RSCM n
  2. Sugiharto, Amd.kep - perawat RSPAD GS
  3. Harmoko, S.Kep.Ns, SH, MH (Kes) - Perawat PKM Tambak Aji
  4. Letkol (kowal) Mulatsih WA. AMK, Sh - Perawat RS Marinir Cilandak
  5. Setia Aribowo, Amd.Kep - perawat RS Premier Bintaro, 
  6. Mursyida, Amd.Kep - perawat PKM Kp. Teleng.
  7. Zaenal Khalib S.Kep, Ns - perawat PKM Semanding
  8. Adharul Anam S.Kep - perawat RS Mitra Kelapa Gading
  9. Nuria Kurniasih, AMK - perawat RSUP DR Kariadi
  10. Nur Putri Julianty, AMK - perawat RS Andhika
  11. Elok Widyaningsih, S.kep - Perawat RS Eka Hospital BSD
  12. Novera, Amd.Kep - perawat RSPAD Gatot Subroto
  13. Hastuti Yulistiorini, Amd.Kep - perawat RS Siloam, Surabaya
  14. Rina Iswati Wuryaning Wulan, S.Kep, Ners - perawat RSUP Dr. Kariadi
  15. Reno Tri Palupi, Amk - perawat Pasar Rebo
  16. Shelly Ziendia Putri - perawat AGD Dinkes Pemprov DKI Jakarta
  17. Agus Indarto, Amd.Kep - perawat RS Dr. Oen Solo Baru
  18. Heri Soesilo - perawat RSPI Sulianti Saroso
  19. Nani Suhartini, AMK - perawat RS Sukmul Sisma Medika
  20. Ari Puspita Sari S.Kep., NS. - perawat RS Royal.


Dan semua dokter dan perawat yang gugur lainnya, yang tidak tercatat namanya. Pokoknya untuk semuanya. Semoga arwah almarhum dan almarhumah mendapat ketenangan dan kebahagiaan di alam sana... aamiin...

Diantara keprihatinan dan kebahagiaan Idul Fitri, saya mengucapkan selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1441 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan batin.


Salam 

Dhipa Galuh Purba






0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post